Pentingnya Majalah Sekolah

 


Judul                :  Pentingnya Majalah Sekolah

Resume Ke      : 11

Gelombang      : 28

Tanggal            : 1 Februari 2023

Tema                : Mengelola Majalah Sekolah

Narasumber     : Widya Setianingsih, S.Ag

Moderator        : Mutmainah, M.Pd


Kita adalah denting yang beresonansi mengurai nada dalam riuh dan sepi

Kita adalah deretan huruf yang berbaris tak berjeda mengungkap setiap kisah dalam suka dan duka

Kita adalah seutas tali yang terhubung dalam tarikan jemari berbisik dalam hati dan bercerita dari dalam mimpi

(Widya Setianingsih)

      Narasumber kita kali ini adalah guru MI Khadijah kelahiran Malang. Hobi beliau adalah mendongeng, menulis dan membaca puisi, gardening, serta travelling. Beliau memiliki pengalaman diantaranya ;

  • Menjadi PIMRED Majalah Kharisma tahun 2010-sekarang.
  • Ketua Gerakan Literasi Madrasah.
  • Menjabat sekretaris dua di KOMNASDIK.
       Selain itu beliau memiliki karya diantaranya ;
  • Memiliki 1 buku solo berjudul Laras Makna Dalam Puisi
  • Memiliki 50 buku antologi


       Narasumber kita ini adalah gelombang 21 di KBMN yang sudah melejit karirnya dalam dunia menulis, apalagi mengenai majalah sekolah. Keberadaan majalah sekolah sangatlah penting untuk menampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi dan  sebagai ajang promosi, sosialiasi kepada orangtua, masyarakat. 
       Pikiran utama yang menghambat adanya majalah sekolah biasanya adalah SDM kurang, biaya tidak ada, dan dukungan dari sekolah kurang optimal. Tetapi hambatan itu hilang ditangan Ibu Widya untuk membangun "Kharisma' sebuah nama majalah sekolah beliau. Saya menangkap pelajaran bahwa kemauan untuk bergerak terlebih dahulu, itu adalah kunci untuk membuat majalah sekolah menjadi berjalan. Diawal merintis majalah sekolah beliau, yang diinginkannya adalah hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didiknya.


         Bukan tanpa rintangan, Kharisma mengalami hibernasi selama 2 tahun akibat SDM yang terbatas dan minimnya dana hingga akhirnya bangkit kembali. Selama tidur panjang beliau sibuk berbenah. Crew majalah dilengkapi mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita. Lalu mengajukan proposal pada pihak yayasan/sekolah, mencari solusi pendanaan selain dari dan BOS, dan mempercantik tampilan hingga ke percetakan, serta mempertebal muatan bergizi dari isi majalah.



        Lalu narasumber pun memberi tantangan kepada peserta untuk menuliskan artikel tentang sekolah di blog ini, Alhamdulilah saya minggu lalu sudah menulis hal ini, maka saya akan memberikan link blog tersebut, saya kebetulan mengajar di SMA Negeri 1 Rantau.


Sesi Pertanyaan

1. Indah Ratna, Banjarnegara, Bagaimana mewujudkan majalah sekolah tetapi mempunyai kendala kurang menguasai langkah-langkahnya?
Jawab : 
A. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah.
B. Mengajukan Proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. 
C. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll. 
D.Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll
E. Melakukan sosialisasi ttg manfaat, pentingnya suatu majalah pada orangtua.

2. Adakah cara yang paling sederhana untuk memulai membuat majalah sekolah ?
Jawab :
Pertama buatlah mading, biasakan mengganti mading secara berkala, lalu kedua, buatlah buletin, lebih sempit beritanya, dan berita tidak harus terlalu luas, sehingga tidak terlalu tebal. 

    Hari ini adalah hari terakhir saya berada di Kota Makkah, semoga Allah memanggil lagi pada episode kehidupan saya berikutnya bersama keluarga. Banyak pelajaran kali ini jika dikaitkan dengan materi resume kali ini.
1. Mahalnya momen ketika bisa mencium hajar aswad. Betapa banyak orang yang ingin sekali mencium batu mulia tersebut, tetapi tanpa kemauan yang tinggi, kerja keras, pantang putus asa, maka hal tersebut tidak akan terwujud, begitu juga membangun majalah sekolah, harus mempunyai 3 hal tersebut yakni kemauan yang tinggi, kerja keras, pantang putus asa.
2. Perjuangan Nabi Muhammad SAW ketika berdakwah di Thaif, bagaimana beliau datang kesana dengan suka cita melewati lembah gunung berbatu, tetapi tanpa disangka beliau malah dilempari batu oleh masyarakat disana, tetapi beliau sabar dengan mengatakan " Sesungguhnya mereka tidak mengetahuinya" bahkan mendoakan dengan mengatakan " Suatu saat keturunan mereka akan menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya". Dari 2 kalimat Nabi itu bisa di aplikasikan ketika memulai merintis majalah sekolah yakni berjuang dengan suka cita , berdoa, dan keyakinan bahwa hal yang kita rintis suatu saat akan berbuah manis serta bermanfaat luas.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumandang Tulisan OmJay

Berkah Semangat OmJay

Antologi Surga Berbagi