Cahaya Literasi Dikelas Menulis

Saya membuka tulisan kali ini  dengan sebongkah kalimat dari Imam Syafi'i yakni ;

الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ

"Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah adalah ikatannya, ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat"

    Tepat malam minggu yang syahdu ini sedang berlangsung pembukaan Kegiatan Belajar Menulis Nusantara(KBMN) Gelombang 28 melalui Zoom Meeting. Panitia penyelenggara yang ramah dan peserta yang antusias membuat kegiatan ini semarak walaupun hanya melalui daring. 

     Kegiatan ini berawal dibuka dengan sambutan oleh Bapak Catur Nurrohman Oktavian, M.Pd sebagai (Ketua Asosiasi Penulis Guru PB PGRI). Beliau membuka dengan berkata," semua orang bisa menulis, menulis adalah keterampilan, keterampilan membutuhkan latihan".

Menulis adalah upaya perjuangan untuk mengubah sesuatu agar menjadi manusia yang bemartabat dan bermanfaat karena sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitarnya. Kalau guru sudah melek literasi maka pasti akan menular kepada peserta didik. Tetapi perlu diingat bahwa belajar menulis itu diniatkan untuk semangat kebermanfaatan, sedangkan ketenaran , uang,dan lain lain adalah bonus. 

    Sambutan selanjutnya dibawakan oleh Dr Wijaya Kusumah, M.Pd dengan mengatakan bahwa "Menulis adalah kegiatan semua orang, tetapi semua orang belum tentu bisa menulis." 

Untuk menerbitkan buku yang menyentuh hati adalah kesabaran, motivasi, serta fokus dalam kegiatan ini. Menulis itu adalah obat yang dahsyat, itu pun dialami oleh Bapak Wijaya. Beliau mengakhiri dengan kegelisahan bahwa masih belum banyak yang menulis dari kisah nyata dan bermutu, jadi mulailah menulis karena menulis adalah proses.

    Selanjutnya adalah sedikit sambutan dari Ibu Kanjeng yang sedang berkumpul dengan keluarga di cafe membuat peserta terbawa suasana seakan akan sedang disana juga sehingga menjadi makin enjoy dalam mengikuti kegiatan ini. 

 Beliau berkata, " Kita semua memiliki potensi untuk menjadi penulis handal". Jangan lupa berdoa dengan diimbangi sinergi dan kolaborasi. beliau mengakhiri dengan pekikan slogan " Satu Literasi untuk Negeri, Kegiatan Belajar Menulis Nusantara untuk Karya Nyata " diikuti seluruh peserta.

    Berikut teknis kegiatan yang disampaikan oleh Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd bahwa :

1. Menerbitkan 1 buku solo.

2. Membuat resume materi di form pengumpulan sebanyak 30 materi.

3. Penanggung jawab form bukti buku terbit.

4. Waktu pelaksanaan hari Senin, Rabu, Jum'at setiap pukul 19.00-21.00 WIB melalui grup WA belajar       menulis 30 pertemuan.

Adapun format dalam meresume sebagai berikut ;

Judul            :

Resume ke   :

Gelombang  :

Tanggal        :

Tema            :

Narasumber :

(Wajib posting flyer setiap resume materi)

Minimal 500 kata.

    

Beliau menutup dengan sebuah tulisan bahwa " Tulisan yang menurut kita biasa, bisa dianggap luar biasa bagi orang lain". 

    Semangat untuk seluruh peserta dari Sabang sampai Merauke, "Man Jadda wa Jadda" !!!