Pantun Warisan Internasional dari Indonesia

 



Judul                : Pantun Warisan Internasional dari Indonesia

Resume Ke      : 13

Gelombang      : 28

Tanggal            : 6 Februari 2023

Tema                : Kaidah Pantun

Narasumber     : Miftahul Hadi, S.Pd

Moderator        : Dail Ma'ruf

Bunga sekuntum tumbuh di taman

Daun salam elok mahkota

Assalamualaikum saya ucapkan

Sebagai salam pembuka kata

(Miftahul Hadi)

    Akhir-akhir ini di televisi mulai banyak acara yang menggunakan pantun sebagai bagian dari pertunjukannya. Sebut saja Fajar sadboy yang menggunakan pantun untuk menambah bumbu-bumbu cerita asmaranya. Tentunya saja raja dari pantun dulu di acara Facebooker yakni Opie Kumis yang membawakan kalimat diawali dengan "Masak Air". Bahkan ciri khas dari bangsa kita khususnya melayu adalah berpantun. 

        Hari ini kita akan mendalami mengenai pantun bersama Bapak Miftahul Hadi, S.Pd.  Beliau bertugas di SD Negeri Raji 1 Demak, Jawa Tengah. Tahun 2021 beliau menjadi juri pada pertandingan cerdas cermat pantun pendidikan guru dan pelajar Internasional di Kuala Lumpur. Beliau banyak memiliki karya, salahsatunya berjudul " Menjaga Tradisi di Masa Pandemi (Kumpulan Pantun dengan berbagai tema". Beliau merupakan alumni KBMN gelombang 17.



            Pantun diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak beda pada sesi ke 15 Intergovermental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO Paris, Prancis (17/12/2020). Sungguh luarbiasa tradisi Indonesia yang mendunia ini. Asal kata pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai "Panutun", oleh masyarakat Riau disebut dengan "Tunjuk Ajar" yang berkaitan dengan etika. Pantun berasal dari akar kata "TUN" yang bermakna baris atau deret.

Ciri-Ciri Pantun

  1. Satu bait terdiri atas empat baris.
  2. Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata.
  3. Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
  4. Bersajak a-b-a-b.
  5. Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang.
  6. Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud.
Kegunaan Pantun
  1. Sebagai komunikasi sehari-hari.
  2. Sambutan dalam pidato.
  3. Menyatakan perasaan.
  4. Lirik lagu.
  5. Perkenalan.
  6. Berceramah/dakwah.
Fungsi Pantun sebagai Pemelihara Bahasa
  1. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.
  2. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan kata.
  3. Secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.
Cara Membuat Pantun
  1. Carilah kata yang memiliki bunyi akhir sama, minimal dua huruf.
  2. Susunlah baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.
  3. Susun baris pertama dan kedua.
  4. Dalam menulis pantun, usahakan hindari penggunaan nama orang., dan nama merk dagang.
Pada materi kali ini peserta diberi tantangan mengenai gambar dibawah ini berupa membuat pantun, mari kita coba.


Mengukir di tanah datar
Merajut benang di kolam ikan 
Mari semua kita belajar
Merdeka belajar selalu terdepan

Bangun tidur mengosok gigi
Tidak lupa membaca fiksi
Merdeka belajar adalah inspirasi
Pendidikan selalu di hati
(Edmu Yulfizar)

Sesi Pertanyaan
1. Ibu Maria Ulfah dari Lombok, Mengapa kita harus mengajarkan pantun kepada generasi bangsa ?
Jawab : Agar warisan budaya kita tidak diambil oleh bangsa/ negara lain.

        Narasumber kali ini  pun banyak menjadi kurator dalam menerbitkan buku pantun, karya beliau sebagai berikut ;


Mari kita lestarikan budaya kita salahsatunya adalah pantun

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumandang Tulisan OmJay

Berkah Semangat OmJay

Antologi Surga Berbagi