Pentingnya Diksi dan Seni Bahasa

 

Judul                :  Pentingnya Diksi dan Seni Bahasa

Resume Ke      : 18

Gelombang      : 28

Tanggal            : 17 Februari 2023

Tema                : Diksi dan Seni Bahasa

Narasumber     : Maydearly

Moderator        : Widya Arema

" Menulislah Untuk Hidup Seribu Tahun"

(Maesaroh)

        Malam ini adalah malam bersejarah karena mayoritas ulama sepakat bahwa peristiwa Isra Mir'aj Nabi Muhammad SAW terjadi ,yakni 27 Rajab. Banyak kisah yang bisa menjadi pelajaran hidup untuk kita semua. Jutaan diksi pun masih belum seluruhnya menyikap tabir rahasia tersebut. Dan ratusan seni bahasa bertaburan untuk mengisahkan peristiwa tersebut. Peristiwa Isra Mi'raj bisa menjadi spirit untuk kawan penulis salahsatunya bahwa  ketika sedang bersedih,lelah dalam kehidupan, maka jalan-jalan lah. Jalan-jalan bagi penulis adalah membaca atau blogwalking. Bagi yang masih belum memulai, mulailah meresume, karena jutaan diksi dan ratusan seni bahasa menunggu untuk kita gunakan dalam berselancar di dunia menulis.

        Narasumber kali ini bernama Ibu Maydearly, beliau adalah guru di SMPN 1 Lebakgedong, Kabupaten Lebak. Diantara karya beliau adalah sudah membuat 10 buku Antologi, 2 Buku Kurator "Jejak Pena Pengembara Aksara", dan "Kisah Para Pendaki Mimpi" , Buku Duo "Literasi Digital untuk Abad 21" bersama Prof.Eko Indrajit, Buku Solo "Trik Jitu Menjadi Penulis Millenial", buku solo "Episode 1 Januari 2020 dalam Kenangan",dan buku solo "Catatan Inspiratif"


"Sahabat adalah kata sederhana yang acap kali merapal makna dalam jiwa, pada sahabat kerap kita terbangkan kepingan kisah yang tersusun rapi"
(Maesaroh)

Pengertian Diksi
        Diksi adalah pilihan kata, pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara ekspresif. Sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan emosi pembacanya. Filosof Aristoteles lah yang memperkenalkan diksi sebagai sarana menulis indah dan berbobot. Gagasannya itu ia sebut diksi puitis yang ia tulis dalam Poetic (Puisi). William Shakespeare dikenal sebagai sastrawan yang sangat piawai dalam menyajikan diksi melalui naskah drama. Diksi Shakespeare relevan untuk menulis karya yang bersifat realita maupun metafora. Gaya penyajiannya sangat komunikatif, tak lekang digilas zaman.

        Mengapa diksi penting? Sebab banyak keindahan atas sebuah kata yang tak tereja oleh bibir. Terkadang banuak penulis yang merasa takut dalam memulai sebuah tulisan, terkadang lidah merasa kelu untuk menulis sesuatu yang menakjubkan. Ada keraguan yang dibungkam sebelum diterjemahkan dalam bahasa. Yakinkan dalam diri bahwa menulis itu mudah, caranya bagaimana ? Caranya adalah menulis dari apa yang kita lihat, rasakan, dan dengar. Lantas jurus apa yang harus digunakan dalam menulis indah ? Maka libatkanlah 5 panca indera kita.

" Menulis itu tidak sulit, karena yang sulit adalah tidak ingin memulai"

5 Panca indera tersebut adalah ;
  1. Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. indra peraba dapat digunakan untuk memperinci dengan apik tekstur permukaan benda, atau apapun. Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Contohnya adalah Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi.
  2. Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan dengan indra penglihatan. Contohnya adalah Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan dilangit harapan.
  3. Sense of Taste adalah menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap energi yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah. Contohnya adalah Ku kecup rasa pekat secangkir kopi di tangan kananku, sembari ku genggam Hp tangan  kiriku. Telah terkubur dengan bijaksana, dirimu beserta centang biru, diriku bersama centang satu.
  4. Sense of Sight adalah menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki Prinsip “show, don’t tell". Selalu ingat, dalam menulis, cobalah menunjukkan kepada pembaca (dan tidak sekadar menceritakan semata). Buatlah pembaca seolah-olah bisa “melihat” apa yang tengah kita ceritakan. Buat mereka seolah bisa menonton dan membayangkannya.  Prinsip utama dan manjur dalam hal ini adalah DETAIL. Tulislah apa warnanya, bagaimana bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya. Contohnya adalah Derit daun pintu mencekik udara ditengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu hanya sebagai lamunan.
  5. Sense of hearing adalah menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar. Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana? Dengarlah, lalu tuliskan. Contohnya adalah Derum kejahatan yang mendekat terasa begitu kencang. Udara hening, tetapi terasa berat oleh jerit keputusasaan yang dikumandangkan bebatuan, sebuah keputusan yang menghakimiku untuk tak lagi merinduimu.
        Narasumber pun memberikan praktik langsung dari tips jitu ini, mari kita coba.

" Tatapan tajam laptop membuatku makin berkonsentarsi dengan alunan semilir angin dari kipas maspion disisi ku. Materi demi materi dilalui merebak jiwa serta pikiranku yang haus akan dunia pena. Semut merah berjalan di dataran kulit tangan kananku dengan santai, untung saja dia tidak menggunakan gigi mungilnya tersebut untuk menambang tangan ini, kalau tidak pasti tulisan ini tidak akan terbaca oleh manusia hebat di grup KBMN gelombang 28 ini."
(Edmu Yulfizar Abdan Syakura)

Tahukah kamu? Seorang penulis sejati adalah seseorang yang tidak pernah merasa sedih, seseorang yang tidak pernah menyerah, seseorang yang selalu tersenyum dalam perasaan sedih, seseorang yang selalu menciptakan ide yang bagus.
        
Sesi pertanyaan
1. Ibu Endang Ratna Juwita dari Bogor, Bagaimana caranya kita untuk bisa membuat diksi yang indah dan bisa menyentuh kalbu ? Adakah kamus atau buku yang berisi diksi ? Bagaimana menyingkirkan keraguan kalau tulisan kita layak untuk dibaca ?
Jawaban :
a. Cara membuat Diksi yang indah telah saya kemukakan di sesi materi, yaitu mencoba menulis dengan melibatkan kelima panca indera.

b. Kamus untuk Diksi mungkin belum ada. Tapi ketika kita sering membaca tulisan dengan aroma diksi, kita akan piawai berdiksi.

c. Tulis saja, abaikan semua keraguan, lihat, rasakan, lakukan, tulis seindah jemari mampu mengubah isi hati.

2. Ibu Eka Yulia dari Kabupaten Seruyan, Kalimantan tengah, Apakah diksi selalu harus yang mengandung arti kiasan ?
Jawaban : Diksi tak melulu sebuah kiasan, karena ia adalah sebuah padanan kata. Dalam google kentara di sebut dengan sinonim bagaimana tulisan kita tergali dengan baik? Sesekali jangan menulis kata yang kerap orang jumpai. Carilah padanan atau sinonim dari kata yang kita tunjuk.

3. Apakah ada tips yang dapat menambah diksi sebagai pemula ?
Jawaban : Dengan memperbanyak muara baca, semakin banyak bahasa yang ktia sentuh, semakin kaya padanan kata/diksi yang bisa kita jumpai. Jadi siaplah dengan memulai dan membaca.

4. Ibu Afanita dari Tangerang,  Bagaimanakah seharusnya sikap seorang penulis diksi ketika keadaan hati dan pikirannya sedang berkecamuk atau tidak baik-baik saja namun bisa tetap membuat tulisan/diksi yg bermakna n menyentuh hati?
Jawaban : Emosi adalah bahasa hati. Biarkan ia mengalir luruh agar sampai pada puncak nan elegan. Menulislah dengan hati yang jujur, karena tulisan yang dicampuri oleh hati, maka ia akan sampai pada hati pembaca. Saya makin esmosi biasanya Diksinya makin banyak 😆😆😆Makin baper, makin super. Makin Bucin tulisan makin micin (Nano-nano) karena saya selalu libatkan hati.

5. Ibu Evridus Manggung dari NTT, Apakah pemilihan diksi harus disesuaikan dengan pembaca/pendengar? Bagaimana teknik memilih diksi pada kata yang memiliki kemiripan arti?
Jawaban : 
a. Ketika kita menulis, maka kita adalah seorang subjek yang memberi informasi. Apa yang akan kita tulis itu yang akan dinikmati pembaca. Menulislah untuk didengarkan pembaca, bukan menulis sesuai keinginan pembaca. 

b. Tehnik memilih Diksi pada kata yang memiliki kemiripan arti? Saya kurang faham dengan pertanyaannya🙏

Diksi adalah padanan kata, ketika kita biasa menulis dengan bahasa sederhana, contoh 'mengucap' sesekali kita ganti dengan 'merapal'. Lebih aneh, lebih terkesan dan lebih membuat penasaran pembaca bukan?

        Tepat dibelakang saya itu adalah tempat bersejarah, tempat dimana kendaraan Nabi Muhammad SAW yakni Buraq diikat ketika di Masjidil Haram, Makkah. Jika pembaca suatu saat ke Mekkah, jangan lupa kesana untuk mengambil keberkahan tempat yang dilalui oleh Nabi Muhammad SAW tersebut. Ciri-cirinya adalah ada cincin dua pada tiangnya yang berwana merah dan  tiang abu-abu. Didekat pinggir pintu Umrah Gate. Maka penulis tutup resume kali ini dengan sebuah video yang mengingatkan kita mengenai peristiwa Isra Mir'aj ini. Semoga kita semua diakui oleh Nabi Muhammad SAW sebagai ummatnya, Aamiiin....



بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Terjemahan
" Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (Q.S Al Isra : 1)

"Menulislah seperti embun yang ketika jatuh ke bumi membawa pengetahuan, dan ketika melangit ke Arsy menjadi keabadian"
(Maydearly)

Komentar

  1. MasyaAllah keren resumenya pak Edmu. Semoga saya bisa menyusul pak Edmu ke tanah suci

    BalasHapus
  2. Mantap Bapak, semoga ada langkah untuk bisa menginjakkan kembali kaki ini menuju tanah haram yang diberkahi

    BalasHapus
  3. Selalu suka tulisanmu pak edmu🥰🥰

    BalasHapus
  4. Mantap dan terdepan resumenya pak edmu👍

    BalasHapus
  5. Sngat kereeen sekali pak tulisannya lengkap

    BalasHapus
  6. Jikalau hujan bertitik di bumi,
    Maka esok bunga bersemi,
    Jikalau tulisan tak berakhir di sini,
    Jadikan komentar ajang silahturahmi

    Sukses selalu pak Semua👍

    BalasHapus
  7. Luar Biasa....perkawinan dua kata dalam satu kata... Kubingkai mi'roj dalam bahasa.... selamat pak ketua...sdh mampu memikat.

    BalasHapus
  8. Super sekali pak Edmu, lengkap dan terperici/

    BalasHapus
  9. Wah pak edmu, memuncul kan ide baru utk menulis dgn tema isra'mikrad

    BalasHapus
  10. super doper... literasinya nyambung dg konten kekinian

    BalasHapus
  11. Masyaallah tabarokallah.... Mantap

    BalasHapus
  12. Masya Allah..keren pak ketua👍🏻

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rasakan Atmosfer Menulis !

Bahaya Menulis Fiksi !